Mustaqim Aji Negoro

Halo! Perkenalkan nama saya Mustaqim Aji Negoro, fresh graduate Departemen Sejarah UGM. Keahlian saya adalah copywriting, menulis makalah ilmiah dan artikel-artikel populer berbasis data dengan tema sejarah dan ilmu sosial lain. Hobi saya adalah membaca dan menulis. Ketertarikan bacaan dan tulisan saya meluas dari  mulai sastra, antropologi, sosiologi, ekonomi-politik, persoalan identitas, hingga hubungan sipil-militer di Indonesia dan dunia.

Siasat Snouck Hurgronje Menjinakkan Islam Politik

Christiaan Snouck Hurgronje kala menyamar sebagai orang Turki bernama Abdul Ghaffar. FOTO/Dok. Chr. Snouck Hurgronje Snouck Hurgronje membenahi kebijakan monolitik pemerintah kolonial terhadap umat Islam. Baginya, yang perlu dijinakkan adalah Islam sebagai aspirasi politik. Tak Pandang Bulu terhadap Islam Politik Snouck Hurgronje (1857-1936) adalah nama yang tak asing bagi banyak orang Indonesia yang belajar islamologi dan sejarah. Sebagai seorang orientalis, kepakarannya dalam studi Islam me

Sebuah catatan yang tak penting-penting amat.

Jika Anda adalah seorang backpacker sejati dengan kondisi keuangan berlebih, serta memiliki kecenderungan memimpikan petualangan sinting yang anti-mainstream. Ada baiknya jika Anda memasukan kota ini dalam list catatan rencana perjalanan Anda selanjutnya. Dijamin, di samping akan menyugukan pemandangan alam yang indah-sedap dipandang mata, kota ini juga akan memberikan semacam pengalaman intim-menarik, yang mungkin saja, tak akan pernah bisa Anda temui dan rasakan di kota-kota lain yang pernah A

Yang Bisa Kita Teladani dari Prof. Sartono Kartodirdjo

Prof. Sartono Kartodirdjo lahir pada tengah malam 15 Februari 1921. Di sebuah puskesmas kecil di daerah Wonogiri. Ayahnya bernama Tirtosarojo bekerja sebagai seorang Amtenaar pemerintah kolonial. Sedang sang ibu, Sutiya, sehari-hari bekerja sebagai seorang pengrajin batik di rumahnya. Sejak kecil ia dibesarkan dalam suasana hidup keluarga Jawa dengan trandisi kejawen yang kental. Sebelum memasuki dunia pendidikan formalnya di sekolah dasar, setiap malam menjelang tidur, sang Ibu tak pernah lupu

Sebuah catatan yang tak penting-penting amat.

Langit gelap. Hujan tumpah. Datang bersama gemuruh petir yang berkilat-kilat. Saat itulah, Parjo keluar dari bilik isolasinya di sebuah tempat yang tak bernama. Berjalan lambat-lambat dengan tangan disilangkan ke belakang. Langkahnya gontai, dengan satu kaki yang diseret, berjalan ia menembusi derasnya air hujan yang mengguyur di luar sana bersama enam serdadu yang mengawal di depan, belakang, samping kanan dan kirinya. Sesekali Parjo melihat ke depan melalui katub matanya yang sayu itu. Yang d

Siapa Sejarawan Corong Propaganda Orde Baru?

Tiga bulan setelah peristiwa kup 30 September 1965, ketika PKI dan para pengikutnya, atau orang-orang yang sekedar dituduh menjadi pengikutnya dibantai habis oleh pihak militer dengan sekutu sipil mereka, terbit sebuah buku yang mengguncang ingatan banyak orang. Isinya bercerita tentang jalannya pembantaian terhadap enam jenderal Angkatan Darat yang dilakukan oleh PKI dan kroni-kroninya di militer. Judulnya, Tragedi Nasional: Percobaan Kup G 30 S/PKI di Indonesia. Buku ini lah yang nanti akan m